Monday, September 23, 2013
Persipura VS ISL All Stars
Persipura Jayapura menyempurnakan gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2012/13 dengan membungkam ISL All-Stars dengan skor 2-0 di Stadion Mandala, Jayapura, sore ini (21/9). Dua gol kemenangan tim asuhan Jacksen F. Tiago dicetak di sepuluh menit terakhir pertandingan melalui kapten Boaz Solossa dan Gerald Pangkali.
Babak Pertama
Seperti yang diprediksikan, pertandingan antara Persipura Jayapura dan ISL All-Stars berlangsung dengan sangat menarik. Kedua tim menampilkan permainan menyerang dengan cukup rapi dan kerap menciptakan peluang emas untuk mencetak gol.
Di awal laga, tim Mutiara Hitam bisa menekan tim All-Stars yang tampak masih belum panas. Peluang didapat oleh Boaz Solossa yang lepas dari penjagaan di kotak penalti, namun sayang tembakannya masih lemah.
Pada menit ke-14, giliran Zah Rahan yang mengancam gawang tim All-Stars, tembakan volinya hampir memecah kebuntuan namun sayang masih digagalkan mistar gawang. Bola muntah masih berkutat di daerah pertahanan tim All-Stars dan disambar oleh Patrich Wanggai yang berdiri bebas, namun sayang tembakannya masih menyamping.
Sedikit demi sedikit, tim All-Stars mulai bisa keluar dari tekanan dan memberi tekanan ke pertahanan tim tuan rumah. Setelah tembakan Zah Rahan membentur mistar, kali ini tendangan keras Shohei Matsunaga dari luar kotak penalti juga mengalami nasib yang sama.
Menjelang turun minum, Persipura sebenarnya memiliki beberapa kans untuk dapat unggul terlebih dahulu. Namun, tandukan Otavio Dutra dari jarak dekat ataupun tendangan jarak jauh Zah Rahan, masih dapat ditepis dengan gemilang oleh I Made Wirawan, sehingga kedudukan imbang tanpa gol bertahan hingga babak pertama usai.
Babak Kedua
Permainan di babak kedua berjalan dengan tempo yang lebih lambat dibandingkan paruh pertama. Namun, meski demikian, peluang gol tetap dapat diciptakan oleh kedua tim.
Persipura kembali memegang kendali permainan, dua peluang diciptakan di sepuluh menit pertama paruh kedua. Pertama melalui tandukan Gerald Pangkali yang berhasil dijinakkan oleh kiper Choirul Huda, dan kemudian tendangan Ruben Sanadi yang masih belum mencapai sasaran.
Sementara itu, tim All-Stars juga berusaha keras untuk dapat mencetak gol di laga ini. Peluang didapatkan oleh Ferdinand Sinaga pada menit ke-64, namun sayang usaha striker Persisam Samarinda itu masih terlalu lemah. Beberapa menit kemudian, Yoo Jae Hoon, sempat direpotkan oleh tendangan bebas Sergio van Dijk namun masih belum mengubah skor.
Telur akhirnya baru pecah di menit ke-82, pemain muda Persipura Ricky Kayame memberi umpan terobosan yang cerdik ke Boaz Solossa, yang kemudian dengan mudah menaklukkan Choirul Huda untuk mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Pesta tim Mutiara Hitam semakin meriah setelah hanya berselang empat menit, Persipura berhasil menggandakan kedudukan menjadi 2-0. Gol diciptakan oleh Gerald Pangkali memanfaatkan umpan silang dari Manu Wanggai.
Keunggulan dua gol tersebut akhirnya bertahan hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir, dan Persipura keluar sebagai pemenang di Stadion Mandala, Jayapura, atas ISL All-Stars.
algoritma
Algoritma
adalah
urutan penyelesaian masalah yang di deskripsikan secara logis untuk memecahkan
suatu masalah. Dalam ilmu komputer Algoritma dikenal dengan langkah-langkah
komputasi yang terdiri dari masukan dan keluaran. Karena itu Algoritma biasanya
dijadikan dasar atau pengantar bahasa pemrograman (misalnya Pascal) dalam study
yang berkecimpung atau berhubungan dengan ilmu komputer. Misalnya Teknik
Informatika.
Seperti
yang telah diketahui bahwa komputer memerlukan instruksi yang berupa
langkah-langkah pengurutan sehingga sebuah prosedur dapat dijalankan. Nah,
prosedur yang berisi langkah-langkah penyelesaian masalah inilah yang disebut
dengan Algoritma. Jadi, Sebelum masuk kepada tahap pemrograman komputer dengan
bahasa pascal/lainnya ada baiknya mempelajari Algoritma yang merupakan
pengantar kepada pemrograman komputer tersebut.
Algoritma
terdiri dari beberapa notasi yaitu Deskriptif, Bagan-alir, dan Pseudo-Code.
Namun yang paling mirip dengan bahasa pemrograman pascal adalah notasi
Pseudo-Code. Karena pada notasi ini sedikit menyerap bahasa Pascal. Meskipun
tidak semua tata cara penulisan/aturan dalam bahasa pascal diikuti. Algoritma
dalam notasi ini sangat cocok untuk lebih mudah memahami atau menjalankan
pemrograman dalam bahasa Pascal.
Definisi Algoritma :
1. Langkah-langkah yg dilakukan agar solusi masalah dapat diperoleh.
2. Suatu prosedur yang merupakan urutan langkah-langkah yang berintegrasi
3. Suatu motode khusus yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang nyata (Webster dictionary)
1. Langkah-langkah yg dilakukan agar solusi masalah dapat diperoleh.
2. Suatu prosedur yang merupakan urutan langkah-langkah yang berintegrasi
3. Suatu motode khusus yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang nyata (Webster dictionary)
Kriteria Pemilihan Algoritma
1. Ada out put
2. Efektifitas dan efesiensi
3. Jumlah langkahnya berhingga
4. (semi Algoritma)àBerakhir
5. Terstruktur
1. Ada out put
2. Efektifitas dan efesiensi
3. Jumlah langkahnya berhingga
4. (semi Algoritma)àBerakhir
5. Terstruktur
1. Ada out put
Mengacu pada definisi algoritma, algoritma harus mempunyai out put yang harus merupakan solusi dari masalah yang sedang diselesaikan.
Mengacu pada definisi algoritma, algoritma harus mempunyai out put yang harus merupakan solusi dari masalah yang sedang diselesaikan.
2. Efektifitas dan efesiensi
Dikatakan efektif jika algoritma tersebut menghasilkan suatu solusi yang sesuai dengan masalah yang diselesaikan, dalam arti algoritma harus tepat guna.
Dikatakan efisien jika waktu proses suatu algoritma relatif lebih singkat dan penggunakan memori komputernya lebih sedikit.
Dikatakan efektif jika algoritma tersebut menghasilkan suatu solusi yang sesuai dengan masalah yang diselesaikan, dalam arti algoritma harus tepat guna.
Dikatakan efisien jika waktu proses suatu algoritma relatif lebih singkat dan penggunakan memori komputernya lebih sedikit.
3. Jumlah langkahnya berhingga
Barisan instruksi yang dibuat harus dalam suatu urutan tertentu atau harus berhingga agar masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan tidak memerlukan waktu relatif lama.
Barisan instruksi yang dibuat harus dalam suatu urutan tertentu atau harus berhingga agar masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan tidak memerlukan waktu relatif lama.
4. (semi Algoritma)àBerakhir
Penyelesaian masalah harus berhenti. Dan bias menimbulkan masalah lain.
Penyelesaian masalah harus berhenti. Dan bias menimbulkan masalah lain.
5. Terstruktur
Penyelesaian masalah menggunakan langkah-langkah tersusun
Penyelesaian masalah menggunakan langkah-langkah tersusun
Algoritma yang baik
Suatu algoritma harus menghasilkan out put yang tepat guna (efektif) dalam waktu yang relative singkat.
Suatu algoritma harus menghasilkan out put yang tepat guna (efektif) dalam waktu yang relative singkat.
ANALISA ALGORITMA
1. Bagaimana merencakan suatu algoritma
Menentukan beberapa model / desain sebagai penyelesaian masalah sehingga muncul beberapa model yang akan diambil solusi mana yang terbaik.
1. Bagaimana merencakan suatu algoritma
Menentukan beberapa model / desain sebagai penyelesaian masalah sehingga muncul beberapa model yang akan diambil solusi mana yang terbaik.
2. Bagaimana menyatakan suatu algoritma
3. Bagaimana validitas suatu algoritma
4. Bagaimana menganalisis suatu algoritma
5. Bagaimana menguji program dari suatu algoritma
3. Bagaimana validitas suatu algoritma
4. Bagaimana menganalisis suatu algoritma
5. Bagaimana menguji program dari suatu algoritma
Cara/prosedur algoritma
1. Kata-kata
2. Diagram alur
3. Statemen program
1. Kata-kata
2. Diagram alur
3. Statemen program
TAHAP PROSES UJI ALGORITMA
1. Fase Debugging
Fase dari suatu proses program eksekusi yang akan melakukan koreksi terhadap kesalahan program/ error. Kesalahan program ini dapat berupa kesalahan dalam penulisan program baik logika atau sintaknya.
Fase dari suatu proses program eksekusi yang akan melakukan koreksi terhadap kesalahan program/ error. Kesalahan program ini dapat berupa kesalahan dalam penulisan program baik logika atau sintaknya.
2. Fase profiling
Fase yang akan bekerja jika program tersebut sudah benar.
Fase yang akan bekerja jika program tersebut sudah benar.
Pengertian LOGIKA
Logika berasal dari bahasa Yunani
yaitu LOGOS yang berarti ilmu. Logika pada dasarnya filsafat berpikir. Berpikir
berarti melakukan suatu tindakan yang memiliki suatu tujuan.
Jadi pengertian Logika adalah ilmu
berpikir / cara berpikir dengan berbagai tindakan yang memiliki tujuan
tertentu.
KONSEP ALGORITMA@ Algoritma Variabel Pe-ubah
Adalah variabel yang nilainya BUKAN konstanta (selalu berubah – sesuai dengan kondisi Variabel terkini)
Sintaks : P = Q
Algoritma : P <- Q
Arti : Bahwa Nilai P diberi harga Nilai Q
Nilai P akan SAMA DENGAN nilai Q dan Nilai Q TETAP
Contoh Soal 1:
Diketahui P=0, Q=5 dan R=10. Diberikan algoritma P=Q, Q=R, maka nilai P, Q, R sekarang ?
Jawab
Diketahui P = 0, Q = 5, R = 10
P = Q –> Pada saat ini nilai dari Variabel P akan diberi nilai dari Variabel Q (P = 5)
Q = R –> Pada saat ini nilai dari Variabel Q akan diberi nilai dari Variabel R (Q = 10)
Maka nilai P, Q dan R sekarang adalah P = 5, Q = 10 dan R = 10
Contoh Soal 2:
Diketahui Algoritma P=10, P=P+1 dan Q = P. Berapakah nilai P dan Q ?
Jawab
Algoritma:
P = 10 –> Pada saat ini nilai dari Variabel P akan diberi nilai 10
P = P + 1 –> Pada saat ini nilai dari Variabel P yang baru adalah nilai dari variabel P yang lama ditambah 1 (10 + 1 = 11)
Q = P –> Pada saat ini nilai dari variabel Q diberi nilai dari variabel P yang baru (Q =11)
Contoh Soal 3:
Diketahui 3 varibael peubah P, Q dan R. Agar isi Q ditaruh di P, isi R ditaruh di Q dan isi P ditaruh di R,maka Algoritma yang dapat ditulis adalah ..?
Jawab
Agar isi Q ditaruh di P, algoritma yang dapat ditulis adalah (P <- Q atau P=Q)
Agar isi R ditaruh di Q, algoritma yang dapat ditulis adalah (Q <- R atau Q=R)
Agar isi P ditaruh di R, algoritma yang dapat ditulis adalah (R <- P atau R=P)
@ Algoritma Variabel Pertukaran
Berfungsi mempertukarkan masing-masing isi Variabel sedemikian sehingga Nilai dari tiap Variabel akan berubah/bertukar.
Contoh Soal:
Diketahui 2 peubah K = 10 dan L = 20. Buat Algoritma untuk mempertukarkan isi K dan L .. ?
Jawab
Untuk menyelesaikan algoritma pertukaran, dibutuhkan satu buah peubah (variabel) tambahan untuk menyimpan nilai dari salah satu peubah. Algoritma pertukaran untuk masalah diatas adalah (dimisalkan variabel tambahan adalah T).
T = K –> Pada algoritma ini nilai dari variabel T (variabel tambahan) akan diisi dengan nilai dari variabel K (T = 10)
K = L –> Pada algoritma ini nilai dari Variabel K akan diisi dengan variabel L (K = 20)
L = T –> Pada algoritma ini nilai dari Variabel L akan diisi dengan variabel T (L = 10)
Setelah algoritma ini dijalankan dapat dilihat bahwa algorita diatas telah mempertukarkan nilai dari variabel-variabel tersebut. Sebelumnya variabel K = 10 dan L = 20, menjadi variabel K = 20 dan L = 10
Tuesday, September 17, 2013
Indanesia tampil memukau
Tim nasional Indonesia U-19 tampil sebagai juara Piala AFF 2013 setelah
dalam pertandingan final mengalahkan Vietnam 7-6 lewat adu penalti di
Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Minggu (22/9) malam WIB.
Ini merupakan gelar pertama bagi Indonesia di regional Asia Tenggara sejak turnamen kelompok umur digelar pada 2002. Indonesia menjadi negara ketiga yang menjadi tuan rumah mampu menggondol trofi juara, setelah Thailand di 2002, dan Vietnam pada 2007.
Bagi Vietnam, ini merupakan kali kedua mereka menelan kegagalan di final. Pada ajang yang sama dua tahun lalu di Myanmar, Veitnam dikalahkan Thailand 5-4 lewat adu pinalti.
Di hadapan ribuan fans, Indaonesia tampil begitu memukau dengan memampilkan permainan terbuka indonesia mencoba mencari peluang untuk mencetak gol di tengah disiplinnya pertahanan Vietnam.
Hanya saja, serangan yang dibangun Indonesia masih belum bisa menembus pertahanan disiplin Vietnam. Sebaliknya, tim tamu yang justru mendapatkan peluang lebih dulu, tapi bola dapat diamankan Ravi Murdianto. Begitu juga dengan peluang yang diperoleh Nguyen Chong Phuong.
Saling serang dilakukan Indonesia dan Vietnam. Penyelesaian akhir yang terburu-buru membuat kedua tim tidak mampu menjebol gawang lawan masing-masing hingga babak pertama berakhir.
Indonesia mencoba meningkatkan intensitas serangan mereka di babak kedua. Seperti halnya di paruh pertama, pertahanan disiplin Vietnam masih sulit ditembus pasukan Garuda Muda.
Serangan balik Vietnam menjadi momok bagi Indonesia. Dengan kecepatannya, Vietnam membalas serangan Indonesia. Vietnam nyaris membuka keunggulan di menit ke-51, namun tendangan bebas Nguyen Phuong Hong masih bisa ditepis Ravi.
Kesempatan emas diperoleh Evan Dimas selang empat menit kemudian akibat blunder yang dilakukan pemain belakang Vietnam. Sayangnya, sepakan Evan masih melambung. Begitu juga dengan tendangan Zulfiandi.
Vietnam yang mengandalkan kecepatan membalas serangan beruntun Indonesia tersebut. Ravi kembali harus melakukan penyelamatan untuk mementahkan peluang yang diperoleh Van Tanh.
Indonesia kembali mendapatkan peluang melalui Ilham Udin Armyn dan Maldini. Tapi kiper Le Van Truong dapat mementahkannya, sehingga laga harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Di masa perpanjangan waktu, Indonesia mampu menekan pertahanan Vietnam, dan memaksa lawannya bermain bertahan. Dua peluang diperoleh Maldini dan Evan pada menit ke-101 dan 105. Namun tendangan Maldini dapat dipatahkan Van Truong, serta tendangan bebas Evan melambung di atas mistar.
Pada menit ke-128, Maldini kembali mendapatkan peluang. Sayangnya, sepakan Maldini terlalu lemah, sehingga bisa diamankan Van Truong. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga perpanjangan waktu berakhir, dan laga dilanjutkan dengan adu pinalti.
Adu penalti pun menghadirkan drama. Setelah Le Van Song dan Fatchu Rahman sukses dengan tugasnya, Tran Huu Dong dan Evan Dimas menemui kegagalan. Zulfandi yang menjadi eksekutor ketiga gagal menjalankan tugasnya, sehingga Vietnam unggul 2-1.
Penendang keempat Vietnam Nguyen Tuan Anh gagal mengeksekusi penalti, dan Dimas Drajat pun sukses menyamakannya menjadi 2-2. Setelah algojo kelima dari kedua tim mampu menjebol gawang lawan masing-masing, adu penalti dilanjut dengan sudden death.
Penendang keenam hingga kedelapan Indonesia dan Vietnam menjalankan tugasnya dengan baik. Ravi sukses membendung eksekusi penendang kesembilan Pham Duc Huy, sebelum akhirnya Ilham Udin memastikan kemenangan ketika tendangannya tak dapat dibendung Van Truong.
Ini merupakan gelar pertama bagi Indonesia di regional Asia Tenggara sejak turnamen kelompok umur digelar pada 2002. Indonesia menjadi negara ketiga yang menjadi tuan rumah mampu menggondol trofi juara, setelah Thailand di 2002, dan Vietnam pada 2007.
Bagi Vietnam, ini merupakan kali kedua mereka menelan kegagalan di final. Pada ajang yang sama dua tahun lalu di Myanmar, Veitnam dikalahkan Thailand 5-4 lewat adu pinalti.
Di hadapan ribuan fans, Indaonesia tampil begitu memukau dengan memampilkan permainan terbuka indonesia mencoba mencari peluang untuk mencetak gol di tengah disiplinnya pertahanan Vietnam.
Hanya saja, serangan yang dibangun Indonesia masih belum bisa menembus pertahanan disiplin Vietnam. Sebaliknya, tim tamu yang justru mendapatkan peluang lebih dulu, tapi bola dapat diamankan Ravi Murdianto. Begitu juga dengan peluang yang diperoleh Nguyen Chong Phuong.
Saling serang dilakukan Indonesia dan Vietnam. Penyelesaian akhir yang terburu-buru membuat kedua tim tidak mampu menjebol gawang lawan masing-masing hingga babak pertama berakhir.
Indonesia mencoba meningkatkan intensitas serangan mereka di babak kedua. Seperti halnya di paruh pertama, pertahanan disiplin Vietnam masih sulit ditembus pasukan Garuda Muda.
Serangan balik Vietnam menjadi momok bagi Indonesia. Dengan kecepatannya, Vietnam membalas serangan Indonesia. Vietnam nyaris membuka keunggulan di menit ke-51, namun tendangan bebas Nguyen Phuong Hong masih bisa ditepis Ravi.
Kesempatan emas diperoleh Evan Dimas selang empat menit kemudian akibat blunder yang dilakukan pemain belakang Vietnam. Sayangnya, sepakan Evan masih melambung. Begitu juga dengan tendangan Zulfiandi.
Vietnam yang mengandalkan kecepatan membalas serangan beruntun Indonesia tersebut. Ravi kembali harus melakukan penyelamatan untuk mementahkan peluang yang diperoleh Van Tanh.
Indonesia kembali mendapatkan peluang melalui Ilham Udin Armyn dan Maldini. Tapi kiper Le Van Truong dapat mementahkannya, sehingga laga harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Di masa perpanjangan waktu, Indonesia mampu menekan pertahanan Vietnam, dan memaksa lawannya bermain bertahan. Dua peluang diperoleh Maldini dan Evan pada menit ke-101 dan 105. Namun tendangan Maldini dapat dipatahkan Van Truong, serta tendangan bebas Evan melambung di atas mistar.
Pada menit ke-128, Maldini kembali mendapatkan peluang. Sayangnya, sepakan Maldini terlalu lemah, sehingga bisa diamankan Van Truong. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga perpanjangan waktu berakhir, dan laga dilanjutkan dengan adu pinalti.
Adu penalti pun menghadirkan drama. Setelah Le Van Song dan Fatchu Rahman sukses dengan tugasnya, Tran Huu Dong dan Evan Dimas menemui kegagalan. Zulfandi yang menjadi eksekutor ketiga gagal menjalankan tugasnya, sehingga Vietnam unggul 2-1.
Penendang keempat Vietnam Nguyen Tuan Anh gagal mengeksekusi penalti, dan Dimas Drajat pun sukses menyamakannya menjadi 2-2. Setelah algojo kelima dari kedua tim mampu menjebol gawang lawan masing-masing, adu penalti dilanjut dengan sudden death.
Penendang keenam hingga kedelapan Indonesia dan Vietnam menjalankan tugasnya dengan baik. Ravi sukses membendung eksekusi penendang kesembilan Pham Duc Huy, sebelum akhirnya Ilham Udin memastikan kemenangan ketika tendangannya tak dapat dibendung Van Truong.
Subscribe to:
Posts (Atom)